Rumusan Hasil Raker P2P LIPI yaitu:
1. Bahwa persoalan yang dihadapi oleh P2P LIPI adalah persoalan yang harus dihadapi secara kolektif, melibatkan semua elemen yang kita miliki.
Situasi saat ini memang penuh tantangan. Tapi kita harus percaya diri karena kita punya potensi dan kualifikasi untuk terus menjadi yang terbaik dan unggul.
Ibarat burung yang hinggap diranting. Dia tidak bergantung pada seperti apa pohon dan ranting yang dia hinggapi. Melainkan pada sepasang sayap yang dia miliki sendiri.
2. Tantangan bagi P2P LIPI yang ada setidaknya meliputi tantangan kelembagaan, dana, SDM dan pemenuhan kinerja.
- Kelembagaan: Eksternal: BRIN, UU Sisnas, dan tantangan dunia penelitian global yang akan penuh persaingan.
Internal: transisi yang berkelanjutan. Perampingan eselon, kawasan yang belum stabil dan mindset birokratik yang belum seutuhnya ramah peneliti. Masih kuatnya prinsip business as ussual.
Beberapa poin penting dari masukan pada saat raker ini terkait dengan arah eksistensi LIPI dan P2P akan didiskusikan lebih mendalam, baik pada level satker ataupun kedeputian.
Saya setuju bahwa di tengah kekalutan dan proses yang masih belum pasti ada peluang bagi kita (IPSK atau P2P) untuk bermanuver agar mendapat posisi yang lebih baik. Dengan meminjam filosofis Bhagawadgita bahwa di tengah kehancuran sekalipun sebuah kebaikan bisa muncul. Bahkan sangat bisa jadi kehancuran itu sejatinya adalah sebuah awalan atau stimulus untuk menghancurkan keangkaramurkaan menuju sesuatu yang baik dan lebih baik lagi.
Selain itu, tantangan untuk mendapatkan tenaga2 admin yg lebih qualified dan profesional harus dijawab. Ke depan kita harus semakin merealisasikan hal itu.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah membangun episteme akademis secara berkelanjutan dan meluas. Ini menjadi tanggung jawab kolektif, terutama para koordinator kluster dan profesor. "Monday Meeting for Academic Talk" tiap satu bulan sekali akan diadakan untuk membiasakan terbangunnya epsiteme akademis ini. Selain tentu saja diskusi dua mingguan.
- Pendanaan : upaya untuk mencari terobosan-terobosan dana pendamping akan dibincangkan dengan lebih seksama pada sebuah "kelompok kerja penguatan pendanaan puslit'.
Akan melibatkan para koordinator kluster dan senior serta elemen lain baik dalam atau luar LIPI (sebagai advisor.) Tujuannya adalah mencari tambahan dana agar kemandirian dan karakteristik Satker dan Kluster serta berbagai tim penelitian di dalamnya dapat semakin kokoh.
- SDM: akan terus diupayakan mencari insentif untuk memotivasi kita semua agar lebih baik. Baik kontribusi di dalam maupun luar negeri sama baik dan pentingnya.
Akan terus digalakkan upaya untuk mendorong lanjut sekolah. Komitmen saya melalui surat edaran terkait lanjut sekolah akan menjadi salah satu landasan kita dalam mendorong penciptaan SDM yang lebih qualified dan diakui secara akademis.
Progres kemajuan sekolah akan selalu dipantau baik secara kelembagaan maupun personal, baik oleh kapus, senior atau sesama kolega.
Selain itu, akan terus dibangun kegiatan-kegiatan akademis yang menopang dan menguatkan ekspertis para peneliti. Termasuk di antaranya seminar nas/internasional, diskusi nas/internasional dan kiat-kiat penulisan jurnal Nas/Internas, joint research, fellowship dsb.
- Pemenuhan kinerja: Satker akan mempermudah penilaian pemenuhan AK. TP2I akan didisain sebagai lembaga profesional dengan posisi memudahkan dan mencari yang terbaik utk AK rekan-rekan semua. Sebagaimana yg telah berlangsung selama ini.
Akan dirumuskan strategi pemenuhan HKM dan KKM oleh satu tim strategis yang berintikan koordinator klaster/tim dan senior.
Semua ini dilakukan dengan semangat "filosofi angklung" yakni saling memahami dan berkolaborasi membentuk sebuah irama yang indah dan menggugah untuk kita semua dan akhirnya bagi bangsa dan negara.
3. Terkait dg klaster, akan didudukan sebagai "dapur substansi". Dia diibaratkan sebuah departemen dalam sebuah Fakultas.
Memiliki tugas amat penting di antaranya sebagai pengelolaan inovasi penelitian/renstra, pendorong peningkatan kualitas SDM peneliti dan utk memperluas/memperkuat jaringan baik dalam dan luar negeri.
Soal jaringan ini, harus menjadi fokus dan perhatian kita semua. Mengingat jaringan pada akhirnya akan terkait dengan peningkatan pergaulan akademis/academic exercise, peningkatan mutu SDM dan hasil penelitian, serta potensi kerjasama dan dana.
4. Mengenai hal-hal yang terkait dengan e-kehadiran, akan terus diupayakan mencari solusi yang komprehensif dan mendorong pihak-pihak terkait untuk membuat mekanisme kehadiran semakin "ramah peneliti".
Saat ini benturan masih ada karena aturan main dari pemerintah yang belum seutuhnya kondusif. Di sisi lain, LIPI juga kerap membuat aturan yang menyulitkan diri sendiri. Pada titik inilah kita akan selalu bersikap kritis, memberikan masukan dengan semangat membangun demi kepentingan bersama.
Sehubungan dengan kehadiran, amat dihimbau bagi rekan-rekan yang ada dalam posisi sulit terkait dengan kehadirannya agar lebih mawas diri sembari kita mencari solusi ke depan.
5. Beberapa keresahan terkait dengan beban kerja yang tidak masuk akal, seperti publikasi jurnal internasional tiap tahun, maupun aturan yang tidak tepat, seperti tanda tangan elektronik, hingga keruwetan birokrasi; akan dirumuskan bersama dalam waktu dekat untuk kemudian disampaikan baik kepada pimpinan yakni Deputi ataupun BKHH sebagai langkah awal komunikasi dan mediasi menuju perubahan.
6. Paparan kluster yang sudah amat baik direkomendasikan untuk lebih didetailkan dan dijalankan secara konsisten. Landasan filosofis/teoritis harus dipadupadankan dengan hal-hal yang bersifat emipirs/praktis. Keduanya tidak harus juga dikotomikan bahkan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang saling menopang.
Prinsip pokok adalah dalam menjalankan rancangan itu harus selalu diikutkan kepentingan baik bagi peneliti, lembaga dan stakeholders. Selain itu juga harus tetap terjaga kualitasnya, objektifitas dan imparsial. Ingat bahwa marwah kita terletak pada objektifitas dan kita adalah sebagai peneliti sejati bukan "ilmuwan tukang".
7. Pengelolaan hasil penelitian -apakah yg berujung pada NA, HKI, jurnal, buku dsb- harus berorientasi juga pada kebermanfaatnlan dan kontribusi positif baik bagi masyarakat akademis, dunia Ilmu Pengetahuan, stakeholders, lembaga dan bagi peneliti itu sendiri.
8. Pengelolaan dana akan dilakukan secara lebih profesional untuk mempertahakan capaian penilaian kinerja kita yang diakui excellent. Mempertahakan kebaikan apalagi meningkatkan jelas lebih sulit dari sekadar merebutnya. Dan untuk itu kedepan kita harus lebih profesional lagi.
Berbagai temuan akan kita makin minimalisir dengan bekerja dan berkegiatan sesuai dengan standar aturan keuangan yang berlaku.
9. Koperasi akan diupayakan hadir sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas yang kita miliki. Hal yang pasti pengelolaannya ditujukan untuk memberi manfaat dan kemudahan bagi anggota Keluarga Besar P2P LIPI, meski tidak terkait sama sekali dengan P2P LIPI
10. Melihat manfaat dan prestise, PUI akan tetap terus dipertahankan. Akan dibuat "Pokja Pengelolaan PUI" sebagai bentuk komitmen kita mempertahankannya. Selain itu Akreditasi dari KNAPPP juga akan menjadi target capaian lembaga dalam waktu dekat ini.
Semoga P2P LIPI tetap terus menjadi terdepan terkait dengan kajian - kajian politik di Indonesia.
Dengan semangat kolegialitas yang telah mendarahdaging kita dedikasikan kerja-kerja kita bagi kemuliaan bangsa tercinta. Terutama dalam rangka meningkatkan kualitas Demokrasi, Good Governance dan Peran Politik Luar Negeri kita. Di situlah sejatinya letak komitmen kita terhadap Ilmu Pengetahuan dan Indonesia itu dimaksudkan dan bermakna.
Akhirul kalam, semoga Allah Swt Tuhan yang maha pencipta dan berekehendak meridhoi kita semua.
Wassalamualaikum wr wb.
Caringin, 22 November 2019.